MEDAN, POSMETRO-Polresta Medan kemarin menerima pengaduan aneh. Dua karyawati sebuah perusahaan yang berkantor di gedung Bank Sumut, Medan, mengaku disuntik jarum oleh lelaki tak dikenal saat berkendara dari rumah menuju kantor. Dua cewek itu mengaku mewakili 4 cewek teman sekantor mereka, yang juga mengalami peristiwa aneh serupa.
Pengaduan itu dibuat Sa (25) dan Ir (28). Empat cewek senasib lainnya, yakni Um, Fan, Pur dan Ku. Usai membuat pengaduan, pada wartawan, Sa mengaku peristiwa penusukan itu terjadi pada pagi 23 Juni 2010 sekira pukul 05.30 WIB. Ceritanya, pagi itu, Sa mengendarai sepeda motor menuju tempatnya bekerja, gedung Bank Sumut, Jl Imam Bonjol, Medan. Tapi sejak keluar dari rumah, Sa merasa dikuntiti seorang pria pengendara motor Kawasaki Ninja. Takut terjadi yang tak diinginkan, dia menghentikan motornya saat melintas di Jl Palang Merah, Medan.
Tapi, “Waktu aku berhenti, tiba-tiba pria itu langsung menusukkan sebuah benda tajam seperti jarum ke bokongku, lalu dia langsung kabur,” cerita Sa yang bermukim di kawasan Medan Johor.
Tiba-tiba ditusuk, Sa kontan berteriak. Tapi karena lelaki berhelm itu keburu kabur dan menghilang, Sa kembali melanjutkan perjalanannya menuju kantor. Di kantor, Sa langsung memeriksa bokongnya dan dia menemukan bagian belakang tubuhnya itu berdarah.
Modus yang sama juga dialami Ir. “Habis Sari, besoknya aku,” kata Ir.
Peristiwa yang dialami Ir terjadi pada pagi 24 Juni 2010. Modusnya juga sama. Ir sadar dikuntiti seorang pria pengendara motor saat dia berangkat kerja. Saat melintas di Jl Dr Mansyur, Medan, seorang pria dengan ciri-ciri sama seperti penusuk bokong Sa, juga kontan menusuk pantat Ir saat cewek ini menghentikan sesaat motornya di tepi jalan. “Kayak jarum gitu (senjatanya),” kata Ir, warga Sunggal.
Setiba di kantor, Ir pun menceritakan itu kepada teman-teman sekantornya. Dan setelah pengakuan Sa dan Ir, hari-hari berikutnya, giliran 5 teman sekantor mereka mengalami peristiwa yang sama. Enam cewek ini bingung. Apa arti bokong-bokong mereka disuntik oleh pria tak dikenal di tengah jalan?
Pertanyaan belum terjawab pasti itu akhirnya mengantar mereka pada dugaan
penyebaran virus HIV lewat jarum suntik. Takut itu benar terjadi, “Kami langsung melakukan pemeriksaan ke RS Malahayati Medan, dan kata dokter kami tidak terjangkit virus apa-apa. Kami juga cek darah di laboratorium Global,” terang Ir. “Kami tidak merasakan perubahan di tubuh kami (saat dan usai disuntik), tapi dokter menyuruh kami melakukan pemeriksaan sebulan sekali,” sambung Sa.
Tapi mengapa baru kemarin melapor polisi? Sa dan Ir mengaku baru kemarin melaporkan peristiwa Juni 2010 itu karena takut peristiwa yang sama terulang lagi. Ditanya sebab 4 teman mereka yang lain tak membuat pengaduan, Sa dan Ir mengaku 5 rekan sekantor mereka itu tak diijinkan permisi (buat laporan ke polisi) oleh pihak perusahaan. “Teman-teman kami tak diberikan ijin untuk melaporkan peristiwa tersebut, jadi kami berdua yang mewakili mereka untuk membuat pengaduan,” terang Sa.
Hingga kemarin, polisi masih mengusut kasus aneh yang mengarah dugaan motif penyebaran virus mematikan itu. Sa dan Ir pun diperiksa intensif. Sekadar mengingatkan, isu penyebaran HIV lewat jarum suntik juga pernah menghebohkan kawula muda Kota Medan pada beberapa bulan lalu. Isu santer itu menyebut: sejumlah kursi penonton di sejumlah bioskop di Medan telah dipasangi jarum suntik HIV-AIDS. Tapi isu ini perlahan hilang dan tak seorang korban pun ada melapor polisi. (sahala)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar